BAB RINTANGAN² DALAM IBADAH
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Bab Rintangan² dalam ibadah.
Kemudian wajib bagi kamu ( orang yang betul² ingin beribadah) untuk mengatasi semua rintangan-rintangan yang menghalangi kamu beribadah kepada ALLAH TAALA dan tutup jalan-jalan yang menghalangi ibadah. Agar kamu tidak disibukkan daripada tujuan penciptaan kamu untuk beribadah.
Dan telah kami sebutkan bahawa rintangan itu ada 4:
1. REZEQI:
Dan keinginan nafsu untuk mencari rezeqi. Dan cara mencukupi rezeqi adalah melalui TAWAKKAL.
Maka hendaklah kamu bertawakkal kepada ALLAH TAALA dalam masalah rezeqi dan dalam semua masalah hajat mu kerana ianya berkaitan 2 hal:
i: Agar kamu ada selesa dalam ibadah.( tiada gangguan ) dan agar kebaikan yang kamu lakukan itu berjalan sesuai hak nya.( Badan dan jiwa seiring beribadah).
Sesungguhnya orang yang tidak bertawakkal, maka pasti dia akan sibuk dengan urusannya daripada sibuk beribadah kepada ALLAH TAALA.
Sama ada dia sibuk zahir atau sibuk batin. Ada orang kelihatan tidak sibuk tetapi otak sibuk berfikir. Entah sibuk mencari rezeqi dengan anggota tubuh mereka seperti kebanyakan orang yang mencari dunia. Dan ada orang yang mengingat, menginginkan dan was was di dalam hati seperti orang yang betul betul fokus untuk beribadah tetapi hatinya masih terpaut dengan rezeqi, masih mahu dunia, contoh ketika solat tetapi masih fikir dan risau rezeqinya.
Maka apakah ukuran SIBUK dari sisi syariat?
Sibuk itu ketika dia bekerja, dia berusaha ,sehingga lalai daripada perintah Allah maka itu dinamakan sibuk.
Al-Munafiqun 63:9
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُكُمْ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu dilalaikan oleh (urusan) harta benda kamu dan anak-pinak kamu daripada mengingati Allah (dengan menjalankan perintahNya ). Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
Tafsiran
Wahai orang beriman, (janganlah melalaikan kalian) yakni melupakan kalian (harta-harta kalian dan anak-anak kalian dari mengingat Allah) dari melakukan salat lima waktu. (Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi).
****
Ilmu fardhu ain wajib dipelajari ketika bersangkutan dengan hal yang berkaitan.
Contoh :
bab solat wajib dipelajari .
bab munakahat wajib belajar jika berkahwin.
bab muamalat ketika dia berniaga.
***
Dan Allah Taala memuji Nabi Ibrahim as:
Al-Baqarah 2:124
وَإِذِ ٱبْتَلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًاۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِىۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa Kalimah (suruhan dan larangan), maka Nabi Ibrahim pun menyempurnakannya. (Setelah itu) Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku melantikmu menjadi Imam (Pemimpin ikutan) bagi umat manusia”. Nabi Ibrahim pun memohon dengan berkata: “(Ya Tuhanku!) Jadikanlah juga (apalah jua kiranya) dari keturunanku (pemimpin-pemimpin ikutan)”. Allah berfirman: “(Permohonanmu diterima, tetapi) janjiKu ini tidak akan didapati oleh orang-orang yang zalim.”
Tafsiran:
(Dan) ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian) menurut satu qiraat Ibraham (dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) maksudnya dengan perintah dan larangan yang dibebankan kepadanya. Ada yang mengatakan manasik atau pekerjaan haji, ada pula berkumur-kumur, menghirup air ke hidung, menggosok gigi, memotong kumis, membelah rambut, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, berkhitan dan istinja (lalu disempurnakannya) maksudnya dikerjakannya secara sempurna. (Firman-Nya) yakni Allah Taala, (“Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai imam bagi manusia.”) Artinya contoh dan ikutan dalam keagamaan. (Kata Ibrahim, “Aku mohon juga dari keturunanku!”) maksudnya dari anak cucuku dijadikan imam-imam. (Firman-Nya, “Janji-Ku ini tidak mencapai) untuk dijadikan imam (orang-orang yang aniaya”) yakni orang-orang yang ingkar di antara mereka. Sebaliknya bagi orang yang tidak aniaya, tidak tertutup kemungkinan untuk diangkat sebagai imam.)